Selasa, 24 Juni 2014

Contoh Essay Demokrasi- Idealismemu Penentu Wajah Indonesia Mendatang



Idealismemu Penentu Wajah Indonesia Mendatang
created by Innaya Tiara Puspa


“Demokrasi adalah pemerinthan dari rakyat ,oleh rakyat ,untuk rakyat”
(Abraham Lincoln)
Beri aku 1000 pemuda,  maka aku akan memindahkan gunung dan beri aku 10 pemuda yang cinta tanah air,  maka akan kuguncangkan dunia”
( Ir.Soekarno )
“Demokrasi” sebagai corong utama aspirasi
Indonesia merupakan negara kepulauaan yang terdiri kurang lebih 13.000 pulau dari sabang sampai mearauke. Negara kepulauan ini tentunya dihuni oleh ratusan juta penduduk yaitu kurang lebih 250 juta penduduk yang tersebar di 34 provinsi. Dengan latar belakang kehidupan, budaya, agama, ras, dan suku yang berbeda-beda. Rakyat menyatukan aspirasinya lewat demokrasi. Demokrasi menjadi cara hidup bangsa indonesia untuk dapat terus memajukan bangsanya. Kebebasan berpendapat membuat masyarakat kini lebih bebas berekspresi dan berinteraksi dalam hal pemerintahan dan mengisi kemerdekaan.
 Pemerintahan dari rakyat,oleh rakyat,dan untuk rakyat” itulah slogan yang sering kita dengar. Tetapi “untuk rakyat”,  sepertinya dampak positif demokrasi belum terlihat jelas dari kacamata masayarakat, masih terlihat abu-abu. Kebijakan-kebijakan untuk rakyat masih tidak terarah dan tidak terealisasikan dengan baik di lapangan. Pelayanan publik pun masih tidak dapat dirasakan hingga kalangan terbawah. Apa yang sedang terjadi pada demokrasi indonesia masa kini? Padahal Demokrasi menjadi corong utama dalam pengambilan kebijakan-kebijakan dari kalangan atas hingga kalangan terbawah. Realisasi jalannya demokrasi dalam kehidupan bangsa ini mulai goyah seperti kapal yang berlayar ditengah ombak yang ganas dan angin yang kencang.
Masyarakat indonesia adalah masyarakat majemuk yaitu masyarakat yang terdiri atas kelompok-kelompok yang hidup bersama dalam suatu wilayah ,tetapi terpisah menurut garis budaya agama dan budaya masing-masing dengan berbagai perbedaan. Masyarakat menjadi elemen terpenting dalam demokrasi. karena merekalah pemegang kekuasaan sepenuhnya. Suara dan aspirasi mereka sangat menentukan kehidupan indonesia kedepannya. Sifat optimisme menjadi hal penting yang harus dibudidayakan dalam demokrasi ini. Semakin maraknya masyarakat yang tidak percaya akan kemajuan bangsa, membuat bangsa ini miskin komitmen dan kaburnya peta kehidupan negara ini.
“Muda berpengaruh” itulah Agent of Change
Pemuda merupakan kelompok terbesar yang paling berpengaruh dalam demokrasi. Mengapa? Karena jumlah pemuda yang sangat mendominasi sekitar 64 juta orang, sangat mempengaruhi keberhasilan atau kemunduran negara ini. Sejarah mencatat, bahwa perubahan mendasar sejumlah negara dimotori oleh kaum muda. ”Beri aku 1000 pemuda,  maka aku akan memindahkan gunung dan beri aku 10 pemuda yang cinta tanah air,  maka akan kuguncangkan dunia” Itulah pandangan Pak Soekarno dalam melihat pemuda sebagai “Agent of Change. Demikian pula fase periodisasi sejarah perkembangan bangsa indonesia yang diawali oleh isu nasionalisme yang dimotori kaum muda yang tergabung dalam kelompok  “Boedi Oetomo”  pada tahun 1908, sumpah pemuda pada tahun 1928, dan puncaknya adalah tahun 1945. Karena desakan para pemuda, identitas kemerdekaan indonesia diproklamirkan menjadi NKRI yang berdaulat. Pada tahun 1966 golongan  mahasiswa menyerukan semangat perubahan dengan terbentuknya tritura yang mendesak agar rezim orde lama menjadi rezim orde baru. Sampai akhirnya para pemuda meruntuhkan pemerintahan orde baru akibat produk hukum yang dijalankan bersifat otoriter. Dan pada tahun-tahun selanjutnya kaum muda menjadi pelopor bangsa dalam perubahan.
Perubahan yang dikawal oleh kaum muda tersebut  merupakan suatu wujud aksi nyata dan kontribusi pemuda dalam demokrasi Indonesia dari zaman dahulu hingga sekarang. Mereka bersatu untuk kepentingan bersama. Tapi faktanya, demokrasi kini semakin  tidak terurus karena prosesnya yang tidak dijalankan dengan sebaik-baiknya. Agent of change yaitu pemuda, sudah kehilangan jati dirinya sebagai pelopor perubahan. Menurunnya ketangguhan moral pemuda pada saat ini sangat berdampak pada kemajuan negara ini.        
Ditambah lagi kemerosotan moral yang menyelimuti para politikus dalam hal suap, manipulasi, money politic, korupsi, kolusi, dan nepotime. Hal tersebut berdampak pada idealisme masyarakat. Maraknya serangan fajar yang terjadi diberbagai daerah Indonesia,mulai merobohkan idealisme masyarakat. Masyarakat tidak lagi memilih dengan hati nuraninya, tetapi berapa yang mereka akan dapatkan, itulah prinsipyang sedang terjadi di masyarakat. Masyarakat menajdi tangkapan utama untuk money politik dan uanglah yang menjadi umpan lezatnya. Semakin marak serangan fajar yang beredar menghiasi layar kaca. Sepertinya demokrasi Indonesia sudah menuju kesesatan, semuanya dibeli dengan uang, uang, uang ! Tidak heran apabila yang terpilih kadang tidak sesuai dengan pilihan masyarakat tetapi sesuai dengan selera partai politik. Dan dampak akhirnya adalah terciptanya pemimpin dan parpol yang koruptor serta masyarakat yang tidak terurus. Visi dan misi yang diusungkan sebelum terpilih hanya iming-iming belaka. Menularkan kemerosotan moral dimana saja.
Kacamata Pemuda dari Dulu hingga Sekarang
Sejak tahun 1945 hingga kini bangsa indonesia terus mencoba untuk menemukan sosok demokrasi yang efektif  bagi masyarakat majemuk. Beberapa model dan jenis demokrasi telah dicoba dan ternyata belum mampu menciptakan stabilitas pemerintahan negara yang sangat diperlukan bangsa ini. Eksperimen terakhir yang dicoba adalah demokrasi mayoritas dan sistem pemerintahan presidensial. Tetapi demokrasi jenis ini sering menimbulkan ketidakstabilan politik negeri ini. Ketika nilai-nilai demokrasi mulai diamnesiakan oleh para kalangan. Disinilah peran pemuda agar lebih respontif dan solutif dalam menjalankan perannya sebagai agent of change ,generasi pemuda adalah generasi produktif yang aktivitasnya harus diarahkan sedemikian rupa agar bermanfaat bagi negara. Sendi-sendi kehidupan suatu negara sangat erat kaitannya dengan pemuda. Karena pergerakan sendi-sendi kehidupan negara ini banyak dikontribusikan oleh para pemuda. Mulai dari prestasi sampai keahlian-keahlian yang membanggakan negara.
Salah satu implementasi kontribusi yang diberikan pemuda adalah partisipasi publik dalam mengawal pesta demokrasi saat ini. Partisipasi publik adalah suatu hal pokok yang harus diberikan pemuda terhadap bangsanya. Kaum muda sebagai kelompok terbanyak dan berpengaruh, sangat mempengaruhi wajah indonesia di masa mendatang. Pemudalah yang akan merubah iklim demokrasi ini semakin membaik atau memburuk. Pesta demokrasi ini menjadi ladang heroisme pemuda dalam menyumbangkan aspirasinya terhadap kemajuan negara.  Tapi dimasa  kini,  banyak pemuda yang bersikap apatisme, yaitu tidak banyak berbuat dan hanya memepertahankan apa yang sudah ada. Tidak heran apabila kegiatan-kegiatan pemuda dalam menyambut pesta demokrasi dengan tidak menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Contohnya saja seperti, aksi bakar-bakar ban di tengah jalan, melempari batu ke gedung-gedung pemerintahan, tukang demo dan provokator  masalah , mendemonstrasikan hal yang tidak ada tujuannya, dan lain sebagainya. Semua dijalankan dengan tidak sesuai nilai-nilai yang berlaku. Semestinya pemuda harus bisa membuktikan untuk dapat menjalankan suatu negara sesuai nilai-nilai yang mereka perjuangkan saat demonstrasi.
Menjelang pemilu 2014 ini pemuda menjadi sorotan utama  karena sakala prioritasnya berjulah kurang lebih 64 juta .hal tersebut merupakan hal sangat signifikan yang layak diperhitungkan bukan hanya dari tingkatan partisipasi juga penentu pergerakan dan pembangunan politik di tanah air.  Pesta demokrasi saat ini seharusnya menjadi ajang yang sangat penting bagi pemuda untuk lebih berfikir kritis dalam menentukan pilihannya. Karena mereka adalah persenan terbesar yang sangat menentukan siapa yang akan memimpin indonesia?
Praktik Demokrasi Menggaungi Kemerosotan Moral
Perkembangan demokrasi indonesia memperlihatkan pembelokan yang sangat signifikan. Praktik demokrasi di indonesia didominasi oleh para pemilik modal. Uang dijadikan bahasa politik yang sudah umum, sedangkan masyarakat masih hidup dalam belenggu kemiskinan. Kemiskinan masyarakat inilah yang dimanfaatkan untuk dapat dibeli suaranya. Suara dengan mudah dibeli dan dimanipulasi disetiap tingkatan. Politik uang tumbuh dan berkembang pesat karena partai politik gagal mengahsilkan calon yang percaya diri. Pemilu dan money politic melekat dalam praktik demokrasi yang dilakukan di indonesia saat ini. Politik uang dijalankan dengan berbagai cara, baik dengan pemberian uang secara langsung, lewat paket, iming-iming atau janji-janji manis, dan yang sedang dikenal saat ini adalah serangan fajar. Inilah beberapa bentuk kecurangan yang dilakukan dalam meraih kemenangan. Eksploitasi kemiskinan masyarakat dilakukan secara masif oleh para politikus . Ketidakmampuan masyarakat dalam mendapatkan uang  dimanfaatkan dengan pemberian uang secara instan. Tentu praktik ini sangat mengancam jalannya demokrasi yang sebenar-benarnya. Pemberian suara pun  ternodai karena aksi tipu daya sang politikus yang berbuat curang.masyarakat tidak lagi memilioh sesuai hati nuraninya  ,tetapi memilih berdasarkan apa yang mereka terima sebelum atau sesduah pemilu . kecurangan ini memhancurkan dan merobohkan idealisme masyarakat . Salah satunya  adalah pemuda. Pemuda sangat karakteristik sebagai pemegang idealisme, bertindak netral, dan kritis melihat segala pengaruh kebijakan-kebijakan yang ada. Pemuda sangat terancam terjebak dalam money politic .
Politik uang menjadi kejahatan terbesar demokrasi yang meracuni fikiran masyarakat dan merupakan akar segala kasus korupsi , suap, manipulasi, kolusi, dan nepotisme. Semua kekayaan dan jabatan dengan mudah diraih dengan uang. Individu Parpol yang ingin mengejar kekuasaan bukan untuk menjalankan tugasnya untuk mensejahterakan masyarakat , menjadi perusak utama jalannya demokrasi ini .mereka belum mampu mendidik kadernya untuk mengejar kekuasaan dengan cara yang baik dan benar. Inilah yang membawa demokrasi indonesia dalam jurang keroboahan idealisme.
Jadilah DAKNOTIS ( Muda, Aktif, Kreatif, Inovatif, dan Kritis )
Agar praktik politik uang dalam pemilu tidak tumbuh dan berkembang, pihak-pihak terkait seperti penyelenggra pemilu (KPU/D ,Bawaslu), pemerintahan ,partai politik, LSM, Mahasiswa, dan masyarakat harus mewaspadai praktik-praktik ini. Pelaksaan pemilu harus dikawal secara ketat dan tegas. Pemuda harus berperan aktif dalam mensosialisasikan pemahaman mengenai luberjurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil), pendidikan dan pemahaman politik yang intens, harus digalakkan secara masif kepada masyarakat sebelum pemilu. Agar para pemilih dapat memahami dan memaknai arti pemilu dan demokrasi dalam menentukan kemajuan negaranya. Pemuda harus peka terhdap lingkungan sekitarnya. Selalu mengantisipasi tanda-tanda keberadaan money politic. Agar masyarakat tidak mudah terjebak eksploitasi dan kebodohan yang dilakukan para politikus melalui politik uang.  
Pemilih muda yang cenderung sebagai aktivis dunia maya terbanyak dapat memanfaatkan fasilitas internet untuk untuk mencari segala informasi mengenai pemilu dan para calonnya. Dengan adanya program desa internet di masa kini, maka pemuda-pemuda yang ada di desa sudah terjangkau oleh fasilitas internet.  Mereka dapat mengikuti perkembangan pemilu dan mengkritisi pandangan politik dari setiap calon. Apa visi dan misinya? Bagaimana karteristiknya sebagai pemimpin? Apa pandangannya mengenai indonesia?  Mau dibawa kemana indonesia ditangannya? Dan apakah mereka mampu mempertahankan visi dan misi yang mereka gunjang-ganjingkan. Ini lah pemuda, sebagai benih-benih pemilih yang cerdas harus memilih calon yang berkualitas. Anggap lah pesta demokrasi menyambut pemilu 2014 ini seperti pasar yang hanya muncul 5 tahun sekali. Pasar tersebut menjual berbagai produk. Sebagai produknya adalah partai yang mempromosikan para calonnya untuk kemajuan suatu negara. Kita sebagai pemuda yang cerdas dan kritis harus membeli produk jasa yang berkualitas untuk mengelola pemerintahan suatu negara dan pelayanan publik. Yang harus kita difikirkan adalah produk mana yang akan kita beil? Kita berhak memberi saran, masukan, komplain, dan tuntutan apabila produk tersebut tidak sesuai standar dan aturan. itu lah demokrasi “Dari rakyat,oleh rakyat,dan untuk rakyat.
 Sentuhan idealisme dan pemikiran kritis  yang dimotori oleh kaum muda yaitu kaum-kaum intelektual, semestinya semakin membawa nuansa baru dan penuh perubahan dalam membangun indonesia yang lebih baik dalam proses demokratisasi. Dengan cara-cara yang baik dan benar dimulai dari cara berorasi yang baik, menggalakkan kegiatan-kegiatan kepemudaan, menggalakkan soasialisasi pemahaman politik dan money politic kepada warga, mempromosikan para calon dengan aksi yang berdampak positif seperti tanam 1000 pohon, dan menjalankan kewajiban dalam mengisi kemerdekaan melalui hal prestasi atau keahlian, dan berupaya menjadi pemuda yang aktif, inovatif dan kreatif dalam memberi perubahan-perubahan yang baik bagi bangsa.
Jadi dapat ditarik kesimpulan dari berbagai permasalahan dan solusi diatas bahwa,
1.      Demokrasi merupakan corong utama aspirasi dari masyarakat tanpa membedakan suku, ras, etnis,  agama, dan budaya. Demokrasi merupakan cara hidup bangsa dalam menentukan kemajuan atau kemunduran suatu negara. Berbagai model dan jenis demokrasi sudah pernah dicoba di Indonesia. Dan sampai akhirnya, saat ini Indonesia memakai demokrasi mayoritas yang menimbulkan ketidakstabilan politik dalam negeri ini.
2.      Menyambut pesta demokrasi ini banyak diwarnai aksi yang tidak menjunjung nilai-nilai demokrasi, seperti praktik KKN, suap, manipulasi data, dan yang paling marak saat ini adalah serangan fajar. Serangan fajar terjadi diberbagai wilayah dengan berbagai model seperti pemberian uang langsung, iming-iming janji, lewat paket, hingga janji pemberian kekayaan. Kemiskinan masyarakat menjadi tangkapan utama para partai politik untuk membeli suara mereka dengan umpan uang yang yang melimpah.
3.      Serangan fajar yang terjadi menimbulkan kemerosotan moral dan hilangnya idealisme. Masyarakat memilih tidak dengan sesuai hati nurani tetapi dengan banyaknya suapan uang yang diberikan. Sehingga terciptalah pemimpin dan parpol yang korupsi serta pada akhirnya jalannya demokrasi ternodai.
4.      Pemuda sebagai “agent of change” telah memperlihatkan peran aktifnya dalam melakukan perubahan mulai tahun 1908, 1928, 1945, 1966, dan tahun-tahun selanjutnya hingga masa kini. Jumlahanya yang banyak mendominasi kurang lebih 64 juta orang, sangat mempengaruhi pesta demokrasi yang akan menentukan wajah Indonesia di masa mendatang.
5.      Pemuda harus bersikap DAKNOTIS (muda, aktif, kreatif, inovatif, dan kritis). Pemuda adalah aktivis dunia maya yang paling mendominasi. Seiring perkembangan zaman, sekarang sudah ada program desa internet yang digalakkan diberbagai desa di Indonesia. Sehingga pemuda-pemuda yang ada di desa sudah terjangkau oleh internet. Fasilitas internet ini seharusnya dimanfaatkan pemuda untuk mengikuti perkembangan pemilu dan politik di Indonesia. Mulai dari parpol hingga karakteristik calon yang dipromosikan. Pemuda merupakan benih-benih pemilih cerdas yang memilih tawaran produk pemerintahan  yang berkualitas.
6.      Pemuda harus berkontribusi menggalakkan aksi nyata terhadap demokrasi lewat kegiatan-kegiatan kepemudaan, dan kegiatan-kegiatan yang berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar seperti orasi, sosialisasi, prestasi, hingga keahlian yang membanggakan negara.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar