AKU INGIN SEPERTI DIRIMU
KARYA : INNAYA TIARA PUSPA
Mata ini …
Luas menatap langit, puas
menatap eloknya sang dunia
Tetapi sayang benar ,itu
bila kumenatap keatas
Kenyataannya ,
Sudut pandang ini
,sudah terbalik dihadapanku
Yang ku tahu tentang
dunia ini..
Hanyalah hidup yang
keras , kegelapan, dan siksaan hidup.
Ya, ini lah yang harus
kujalani
Kerja keras,waktu,dan usaha
Tak pernah lekang dari
hidupku
Memang benar kata leluhur
…
Roda kehidupan ini
memanglah selalu berputar
Tetapi ..
Mengapa kuterus berada di bawah?
Mengapa kuterus berada di bawah?
Wahai kawan..
Serak sudah hati ini
berteriak
Habis sudah keringat
ini mengucur
Sakit sudah jiwa ini
penuh duri
Ku ingin seperti kalian
Aku iri !
Iri!
Iri!
Kukatakan sekali lagi
aku iri !
Ya, kuakui aku
sangatlah iri !
Iri kepada kalian yang
diperlakukan layaknya intan
Bisa
bersekolah,belajar,dan bebas melakukan apa saja yang kalian mau
Sementara aku ..
Hanya bisa menjual
tumpukan koran-koran ini
dan mereka, menutup
kaca mobilnya dan menolakku !
kubernyanyi dan mereka
mengusirku !
kumenjual apa yang bisa
kudagangkan walaupun tak ada dari mereka yang membelinya!
Dan pahitnya lagi
ketika aku harus menjadi peminta minta !
Yang mengharap belas
kasihan orang
dan berlagak layaknya
orang yang tak punya harapan hidup
Kalian bisa ibaratkan….
Ibaratkanlah
kehidupanku ini seperti
Kopi hitam tanpa gula
Oh Gusti …
Betapa hina hambamu ini
Menjadi peminta-minta
dimuka bumi
Ampuni hambamu ya Gusti
,ampunilah ,ampunilah
Tak ada lagi yang dapat
hamba lakukan
Betapa kelam suratan
takdir yang kau berikan ini Gusti
Umurku ini memang masih
belia
Tak sepantasnya aku seperti
ini
Tapi inilah kenyataan
yang harus kujalani
Mengikis uang demi uang
untuk keluarga kecilku
Apa daya ibuku yang sudah
renta ?
Apa daya ayahku yang
telah membungkuk ?
Apa daya adikku yang
masih kecil-kecil ini ?
Tegakah diriku untuk
menyuruh mereka mencari sesuap nasi untukku?
Itulah …
Ya itulah alasanku ,
mengapa aku masih saja bertahan diroda bawah ini
“Keluargaku” itulah jawabanku
Ku masih bersyukur pada-Mu
Ku masih memiliki
kebahagiaan yang tak terbayarkan
Beribu batang emaspun
tak dapat menggantikannya
Wahai kawan ..
Dengarkan aku ..
Lihatlah aku ..
Bantulah aku ..
Jalan hidup kita
memanglah sangat berbeda
Apakah mata hatimu
masih terbuka untukku?
Masihkan dibenakmu
memikirkan orang-orang jalanan sepertiku?
Satu pesan kecilku
untukmu “Ku ingin seperti dirimu”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar